Draft Kajian
ERGONOMIS DAN KENYAMANAN KURSI SANTAI BERDASARKAN DIMENSI TUBUH PADA
MANUSIA BERDASARKAN LAPORAN ANALISIS DEDE WIJAYA
Oleh :
Shafwah Dwi Ananda (1602194008)
Gabriella Chrismaditya P. M. (1602194030)
Mochamad Birrulwalidaini (1602194052)
Michele Ludya (1602194018)
Noordica Greissaldine Noreen (1602191047)
Amanatul Muhimmatunovia (1602194021)
Dedewijaya (1602193065)
Jeane Prima (1602191022)
Agra Fikri Luqmansyah (1602194103)
Farhan Rahmansyah (1602193083)
Surel :
shafwahdwiananda@student.telkomuniversity.ac.id
ABSTRAK
Kajian ini dilatarbelakangi oleh kesesuaian pemakaian kursi berdasarkan
dimensi tubuh manusia yang disesuaikan berdasarkan sisi ergonomis. Ergonomi
merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang
qualified, certified dan customer need. Dan seberapa jauh
sebuah desain telah memenuhi aspek teknis fungsional, kualitas estetis dan
ekonomis, maka dalam hal ini diperlukan evaluasi yang menggunakan tolok ukur
tertentu. Ergonomi diperlukan untuk evaluasi produk. Selain fungsional,
desain juga harus mampu memberikan keselamatan, kesehatan, keamanan dan
kenyamanan bagi manusia pada saat memakai dan mengoperasionalkan hasil
produk desain tersebut.menghasilkan desain yang baik juga memperhatikan
faktor manusia dan aktivitasnya, seperti ukuran, bentuk tubuh, posisi
beraktivitas, perilaku dan kebiasaan manusia beraktivitas, sehingga tercapai
produktivitas kerja. Memperhatikan hal itu, dibutuhkan berdasarkan
pertimbangan ergonomi. Masalah yang dibahas adalah sisi kenyamanan pengguna
berdasarkan dimensi tubuh yang berbeda terhadap kursi yang digunakan.
Kata Kunci: Ergonomi, Kenyamanan, Dimensi Tubuh.
Abstract
This study is motivated by the suitability of the use of chairs based on the dimensions of the human body which are adjusted based on the ergonomic side. Ergonomics is one of the requirements to achieve a qualified,
certified, and customer need design. And to what extent a design has met the technical aspects of functional, aesthetic, and economic quality, in this case, an evaluation using certain benchmarks is required. Ergonomics is required for product evaluation. Apart from being functional, the design must also be able to provide safety, health, security, and comfort for humans when using and operating the design products. Producing a good design also takes into account human factors and activities, such as size,
body shape, activity position, behavior and habits humans move, so as to achieve work productivity. Paying attention to this, it is needed based on ergonomic considerations. The problem discussed is the user comfort side based on the different body dimensions of the chair used.
Keywords: Ergonomic, Comfort, Dimensions of Human Body.
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara harfiah pengertian kenyamanan dapat kita lihat dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan yang nyaman. Untuk memenuhi suatu
keadaan yang nyaman maka harus mampu memenuhi minimal kebutuhan dasar dari
manusia itu sendiri. Seperti kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal
harus mampu memberikan rasa nyaman. Penjelasan yang lebih terarah menurut
SNI 03-1733-2004, kriteria kenyamanan adalah sebagai berikut: dicapai dengan
kemudahan pencapaian (aksesibilitas), kemudahan berkomunikasi
(internal/eksternal, langsung atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan
(prasarana dan sarana lingkungan tersedia). Sehingga dapat disimpulkan jika
kenyamanan adalah kondisi saat terpenuhinya kebutuhan dasar sehingga
tercipta perasaan nyaman.
Kenyamanan adalah perasaan yang muncul akibat dari minimalnya atau tidak
adanya gangguan pada sensasi tubuh (Manuaba,1998). Mc Cormick (Cormick
& Ernest, 1993) menegaskan dalam membentuk kenyamanan sebuah produk atau
rancangan, perhatian pada faktor manusia (human factor) berperan penting
dalam mencipta desain yang memiliki ergonomi yang baik, yang nantinya
menciptakan kenyamanan bagi penggunanya.
1.2 Batasan Masalah
Duduk adalah kegiatan yang paling sering dilakukan oleh siapa saja dan di
mana saja. Dalam Bahasa penelitian ini berfokus pada tulisan laporan yang
memperlihatkan sisi kenyamanan pada kursi santai. Perancangan kursi yang
baik atau ergonomis memanfaatkan ilmu Antropometri, dengan tujuan mencari
bentuk kursi yang sesuai dengan penggunanya (Antropometri Indonesia, 2013).
Terpenuhinya faktor ergonomis dalam bentuk kursi, dapat memberikan banyak
keuntungan seperti rasa nyaman bagi penggunanya. Arti dari rasa nyaman
sendiri menurut Kroemer, adalah: (1) Tidak ada beban psikologis karena
lingkungan nyaman; (2) Memberi pengaruh baik terhadap pengguna karena
penampilan (desain) yang menarik; (3) Adanya sandaran atau bantalan dan
ruang pada lumbar; (4) Memberikan rasa aman; (5) Memberikan nilai kesehatan,
kepuasan dan kesenangan; (6) Memberikan nilai keringanan pengguna; (7)
Memberikan nilai relaksasi pengguna (Kroemer, et al., 2001).
1.3 Rumusan Masalah
Masalah utama dalam tulisan terhadap penelitian ini adalah: Adakah pengaruh
kursi santai ergonomis terhadap posisi kenyamanan duduk berdasarkan tinggi
badan? Masalah ini dipilah menjadi tiga pertanyaan penelitian, yaitu: (1)
Bagaimanakah gambaran kursi yang dipakai di tubuh manusia tinggi, sedang,
dan pendek?; (2) Bagaimana gambaran dudukan yang sesuai berdasarkan data pengguna?; dan (3) Bagaimana
keluhan yang ada pada kursi santai?.
1.4 Tujuan Masalah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bahwa ukuran kursi
yang ergonomis, dapat memberikan kenyamanan yang ditunjukkan dalam posisi
duduk berdsarkan perbedaan dimensi tubuh manusia (Tinggi, Sedang, dan
Pendek). Terdapat penelitian kuantitatif ingin mengetahui tentang
tingkat pengaruh, korelasi antara variabel, pengukuran. Sedangkan,
kualitatif ingin mengetahui tentang makna dari para responden yang
diteliti. Manfaat praktis dilakukannya penelitian ini adalah untuk
membuktikan kenyamanan terhadap kursi santai yang dipergunakan, yakni kursi
memiliki nilai ergonomis atau tidak.
1.5 Metode Penulisan
Penggunaan penulisan berasal dari laporan wawancara oleh Dede Wijaya. Dede
Wijaya merupakan salah satu mahasiswa jurusan Program Studi Desain Produk S1
di Telkom University dengan acuan tulisan berdasarkan tugas pada mata kuliah
Ergonomi Desain. Telah dipertimbangkan dan didasarkan pada beberapa alasan
sebagai berikut: (1) Jumlah pendataan laporan sebagai keefektifan penelitian ini; (2) Laporan wawancara atas kursi santai merupakan acuan
penulisan artikel ini ; dan (3) Data kelengkapan pada laporan merupakan
acuan kelengkapan pada penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian berdasarkan laporan yang dituangkan
dalam artikel ini adalah dengan cara melakukan pengukuran
Antropometri kepada subyek penelitian. Sanders and Mc. Cormick (1987)
menyatakan bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau
karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu
yang dipakai orang. Sedangkan menurut Nurmianto (1991) antropometri
adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik
fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data
tersebut untuk penanganan masalah desain.
Metode penelitian antropologi dibagi menjadi dua yaitu kualitatif dan
kuantitatif. Metode kualitatif ekspioratoris dan induktif. Sedangkan metode
kuantitatif bersifat deduktif dan konfirmasi. Perbedaan antara kualitatif
dan kuantitatif adalah: Kuantitatif bahwa peneliti harus mencari
data-data atau yang berasal dari teori-teori , hasil dari variabel digunakan
sebagai indikator, dari indikator-indokator disusunlah kuesioner dengan
jawaban pilihan dan skor. Sedangkan kualitatif para peneliti mengumpulkan
data dengan sebuah cerita rinci yang didapat dari informan, dengan cara
pandang bahasa dari informan.
Dari segi pengumpulkan data, penelitian kualitatif berasal dari wawancara
dan observasi, sedangkan penelitian kuantitatif berasal dari kuesioner.
Pengukuran Antropometri yang dilakukan pada sampel, adalah dengan mengukur
tinggi badan, berat badan, lebar bahu, bahu ke siku, siku ke jari, kepala ke
belakang, bokong ke lutut, lututu ke telapak kaki, lebar bokong, dan lutut
ke lutut.
2. Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Terkait Penelitian
Pengertian Menurut Wignjosoebroto S (2003), Ergonomi adalah ilmu yang
sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai kemampuan dan keterbatasan
manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan
bekerja pada sistem tersebut yang lebih baik yaitu mencapai tujuan yang
diinginkan melalui suatu pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan
nyaman.
Pengertian kenyamanan adalah perasaan yang muncul akibat dari minimalnya
atau tidak adanya gangguan pada sensasi tubuh (Manuaba,1998). Mc
Cormick (Cormick & Ernest, 1993) menegaskan dalam membentuk kenyamanan
sebuah produk atau rancangan, perhatian pada faktor manusia (human factor)
berperan penting dalam mencipta desain yang memiliki ergonomi yang baik,
yang nantinya menciptakan kenyamanan bagi penggunanya.
Keterkaitan antara pengertian keduanya menyatakan bahwa pada penelitian
dikemukakan melalui pengertian tentang Ergonomi dan Kenyamanan itu
berkaitan, serta adanya Dimensi. Dimensi menurut KBBI (Kamus Besar Berbahasa
Indonesia) yaitu, ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas, dsb).
2.2 Teori Terkait Penelitian
Fokus teori ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia, mesin
dan lingkungan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Interaksi
tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak bisa dipisahkan antara
yang satu dengan yang lainnya yang dikenal dengan istilah worksystem
(Bridger, 2003).
Teori Sanders dan McCormick (1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa
kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang
yang mengalami situasi tersebut.
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran
tubuhnya. Maka menurut Nurmianto (2005) ada beberapa faktor yang akan
mempengaruhi ukuran tubuh manusia, sehingga sudah semestinya seorang
perancang produk harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain adalah (Suhardi,
2008).
Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa terkait terhadap
kenyaman pada penggunaan kursi santai sesuai dengan teori-teori yang ada.
Menurut Bridger ergonomic melibatkan komponen manusia didalamnya, saling
berinteraksi, dan tidak terpisahkan lalu, kaitan teori Sanders mengatakan,
ergonomic merupakan gambaran kenyamanan suatu kenyamanan perasaan dan sangat
tergantung pada pendapat orang yang mengalami situasi (duduk di kursi
santai). Kaitan dengan kenyamanan manusia dikatakan dengan teori terakhir
yaitu, teori Numinarto bahwa produk dibuat juga harus memerhatikan dimensi
khususnya dimensi tubuh manusianya pada berbagai segi aspek demi terciptanya
keergonomisan produk.
3. ANALISIS
Pada subyek penelitian, diperbandingkan dengan hasil pengukuran dimensi
pada kursi.
Tabel 1. Dimensi Kursi Santai
Gambar 1. Sketsa Pengukuran Kursi Santai
Material yang digunakan pada kursi ini adalah kayu, spons, dan kain,
sementara struktur kursi terdiri dari armrest, backrest, kaki
kursi, dan alas duduk. Armrest dan kaki menggunakan material
kayu; Backrest terbuat dari spons dan kain dan pada bagian atasnya
dibingkai dengan kayu; Alas duduk menggunakan kayu sebagai rangka dan
ditambahkan spons dan kain pada bagian atasnya.
Ukuran Tubuh |
Raihan (Persentil 95%) |
Agatha (Persentil 50%) | Elza (Persentil 5%) |
Tinggi | 180 | 165 | 155 |
Berat | 55 | 55 | 45 |
Lebar Bahu | 44 | 54 | 45 |
Bahu ke Siku | 33 | 34 | 28 |
Siku ke Jari | 48 | 43 | 35 |
Kepala ke Punggung | 80 | 80 | 69 |
Bokong ke Lutut | 50 | 50 | 44 |
Lutut ke Telapak Kaki | 52 | 48 | 43 |
Lebar Bokong | 44 | 54 | 50 |
Lutut ke Lutut | 40 | 29 | 36 |
Tabel 3. Hasil Wawancara
Pertanyaan | Raihan | Agatha | Elza |
Apakah Nyaman? | Tidak | Tidak | Tidak |
Apakah ada keluhan atau ketidaknyamanan? Jika ada, dimana? | Backrest pada kursi terlalu tegap sehingga kurang nyaman untuk bersantai. | Armrest yang terbuat dari kayu membuat tidak nyaman karena terlalu keras. | Backrest kurang tinggi, untuk kursi santai seperti ini, akan membuat pengguna tidak bisa memposisikan bagian bahu dan lengannya dengan nyaman. |
4. PEMBAHASAN HASIL ANALISIS
Dari hasil analisis terhadap variasi dimensi tubuh pengguna dengan sarana duduk, dapat diketahui bahwa perbedaan dimensi tubuh (Tinggi, Sedang, dan Pendek) dapat mempengaruhi perbedaan sensasi yang dialami pengguna tehadap kursi santai. Dari hasil wawancara, ketiga pengguna merasakan ketidaknyamanan dengan kursi santai tetapi masing-masing pengguna memiliki keluhan yang berbeda-beda dari apa yang mereka rasakan saat duduk di kursi santai tersebut.
Pengguna pertama (Raihan, persentil 95%) yang memiliki tinggi badan 180 cm merasa bahwa backrest pada kursi santai terlalu tegap, Pengguna kedua (Agatha, persentil 50%) yang memilki tinggi badan 165 cm merasa armrest yang terbuat dari material kayu terlalu keras sehingga menjadi tidak nyaman di bagian tangan, dan pengguna ketiga (Elza, persentil 5%) yang memiliki tinggi badan 155 cm merasa bagian backrest pada kursi kurang tinggi.
Dari hasil analisis, wawancara, data-data dari pengguna, dan dengan memperhatikan aspek-aspek ergonomi pada sebuah kursi yang tepat untuk kenyamanan tubuh pengguuna, diharapkan hasil redesign kursi santai yang memperbarui tampilan dan bagian-bagian dari desain kursi santai sebelumnya, (meninggikan backrest, menambah kemiringan backrest, dan menambah bantalan pada armrest) dapat menambah kenyamanan dan menjaga kesehatan postur tubuh pada pengguna saat duduk.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta hasil
analisis yang telah dilakukan, maka dirumuskan beberapa simpulan. Diketahui
dari hasil pengukuran Antropometri yang dibandingkan dengan hasil pengukuran
dimensi kursi, serta diperkuat data pengambilan gambar aktifitas dari subyek
penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan antara ukuran kursi yang ergonomis
dengan kenyamanan berdasarkan perbedaan dimensi tubuh (Tinggi, Sedang, dan
Pendek).
Daftar
Pustaka:
Sugianto
Putri, Rizky. (2014). Hubungan Ukuran Meja dan Kursi Ergonomis dengan
Kenyamanan Melalui Posisi Duduk Murid Taman Kanak-Kanak Dewi Sartika Surabaya.Surabaya:Bio
Kultur
Noel.
(2010). Tips Memilih Kursi Ergonomis untuk Bekerja Nyaman di Depan Komputer.
Dipetik April 11, 2013, dari http://teknosiana.blogspot.com/2
010/05/tips-memilih kursiergonomis-untuk.html
Wijaya, D.
(2020). Observasi Sarana Duduk. Bandung: Blogspot Journal
Nurmianto, E.
(2008). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widia
Yasmin, Kurnia.
(2014). Metode Penelitian Antropologi. Malang: Kompasiana
Komentar
Posting Komentar